Realita pemuda saat ini
WAKTU yang terus bergulir telah mengantarkan kita ke tahun 2012. Kini terhitung 67 tahun lamanya Indonesia merdeka, telah kita lalui dan kita jalani bersama semua persoalan di negeri ini dengan penuh suka cita. Baik dari segi pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya dan lainnya. Kesemuanya itu hingga kini masih menjadi tantangan berat negara dalam menghadapi era global.
Generasi muda memainkan peranan penting dalam menentukan arus maju atau mundurnya suatu bangsa. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa sudah sepantasnya para pemuda mampu untuk memberdayakan segala potensi yang dimilikinya guna menjawab berbagai tantangan. Kenapa harus generasi muda?
Ya, pemuda hari ini akan membesar menjadi orang dewasa suatu hari nanti dan merekalah yang akan mengambil alih pucuk kepemimpinan negara, negeri, daerah, kawasan, tempat kerja ataupun setidak-tidaknya sebagai kepala keluarga apabila sudah berumah tangga nanti. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari Muslim Rasulullah bersabda:
”Setiap daripada kamu adalah pemimpin, yang bertanggungjawab terhadap mereka yang di bawah jagaannya. Pemimpin negara bertanggung jawab ke atas rakyat di bawah pemerintahannya; seorang lelaki adalah pemimpin dan bertanggungjawab terhadap keluarganya; seorang wanita adalah penjaga rumah suami serta anak-anaknya; seorang hamba bertanggung jawab terhadap harta tuannya; kamu semua adalah pemimpin dan bertanggungjawab ke atas mereka yang dalam jagaan kamu.”
Sudah jelaslah bahwa Pemuda merupakan calon pemimpin masa depan yang siap menggoreskan tinta baru lanskap masa depan. Pemimpin yang harapannya dapat melakukan perubahan yang komprehensif dan substantif, meliputi seluruh bidang kehidupan dan sisi normatif bagi seluruh masyarakat.
Potret Wajah Indonesia masa depan sebagian tergambar kepada para pemuda (mahasiswa) masa kini. Eksistensi, kemampuan, kiprah, aksi, dan peran pemuda sangat menentukan masa depan bangsa. Namun, apakah potret pemuda masa kini telah mencerminkan sosok yang diunggul-unggulkan dan menjadi tulang punggung bangsa ini?
Tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Lihat saja beberapa contoh aksi pemuda yang terekam media massa. Potret buram generasi muda saat ini telah semakin lengkap dengan maraknya tawuran antarpelajar, belum lagi aksi-aksi demo yang diikuti oleh anarkisme dengan merusak sarana umum dan belajar. Kita harus jujur mengakui bahwa generasi muda saat ini, terasa semakin jauh terjebak dalam budaya otot, gengsi, dan fisik tanpa menghiraukan nasib negara tercinta ini.
Kapitalisme penyebab utama
Di masa lalu, eksistensi Indonesia sangatlah ditentukan oleh kepiawaian dan kekuatan para pemuda dalam menopang beban bangsa ini. Sungguh sebuah posisi strategis bagi para pemuda dalam arus sejarah bangsa. Di akhir masa orba, mahasiswa menjadi garda terdepan yang menemukan tiang terakhir pemerintahan sehingga tak terelakkan lagi jika sejarah terulang, yakni dengan runtuhnya rezim yang memimpin 32 tahun, rekor terlama pemegang kekuasaan di Indonesia.
Jika dahulu menyuarakan reformasi yang selanjutnya dijawab oleh kapitalis, saat era reformasi ini bangsa Indonesia tak tentu arah, yang terjadi saat ini. Indonesia menjadi sasaran empuk imperialisme modern di bawah kapitalisme liberal.
Negara ini tidak mampu melindungi pemuda-pemudinya dari budaya luar (kapitalisme), yang berakibat generasi mudanya rusak moral. Kesemuanya itu berimbas pada negara. Semakin terpuruk dengan banyaknya hutang yang semakin mencengkeram seluruh elemen bangsa. Perkembangan peradaban tidak memiliki kesempatan untuk bangkit jika negara ini masih didominasi oleh sistem kapitalisme.
Refleksi
Mari kita introspeksi diri sendiri. Di awal 2012 ini, mari kita jadikan sebuah momen dalam mengawali aktivitas dengan suasana baru. Semoga potret kelam tersebut tidak tercermin pada potret tahun ini.
Mulai saat ini renungkan dan tentukan pilihan, mau dibawa kemanakah Indonesia ini? Gerbang manakah yang akan kita masuki? Hanya dengan aksi-aksi yang meresahkan bangsa atau dengan revolusi perjuangan semu tanpa ideologi, ataukah revolusi dengan jalan ideologis dan tujuan yang diridhoi Tuhan?
Syifaul Fuada
Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Malang (UM)
Anggota Tim Robotik UM(//rfa)
WAKTU yang terus bergulir telah mengantarkan kita ke tahun 2012. Kini terhitung 67 tahun lamanya Indonesia merdeka, telah kita lalui dan kita jalani bersama semua persoalan di negeri ini dengan penuh suka cita. Baik dari segi pendidikan, ekonomi, politik, sosial, budaya dan lainnya. Kesemuanya itu hingga kini masih menjadi tantangan berat negara dalam menghadapi era global.
Generasi muda memainkan peranan penting dalam menentukan arus maju atau mundurnya suatu bangsa. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa sudah sepantasnya para pemuda mampu untuk memberdayakan segala potensi yang dimilikinya guna menjawab berbagai tantangan. Kenapa harus generasi muda?
Ya, pemuda hari ini akan membesar menjadi orang dewasa suatu hari nanti dan merekalah yang akan mengambil alih pucuk kepemimpinan negara, negeri, daerah, kawasan, tempat kerja ataupun setidak-tidaknya sebagai kepala keluarga apabila sudah berumah tangga nanti. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari Muslim Rasulullah bersabda:
”Setiap daripada kamu adalah pemimpin, yang bertanggungjawab terhadap mereka yang di bawah jagaannya. Pemimpin negara bertanggung jawab ke atas rakyat di bawah pemerintahannya; seorang lelaki adalah pemimpin dan bertanggungjawab terhadap keluarganya; seorang wanita adalah penjaga rumah suami serta anak-anaknya; seorang hamba bertanggung jawab terhadap harta tuannya; kamu semua adalah pemimpin dan bertanggungjawab ke atas mereka yang dalam jagaan kamu.”
Sudah jelaslah bahwa Pemuda merupakan calon pemimpin masa depan yang siap menggoreskan tinta baru lanskap masa depan. Pemimpin yang harapannya dapat melakukan perubahan yang komprehensif dan substantif, meliputi seluruh bidang kehidupan dan sisi normatif bagi seluruh masyarakat.
Potret Wajah Indonesia masa depan sebagian tergambar kepada para pemuda (mahasiswa) masa kini. Eksistensi, kemampuan, kiprah, aksi, dan peran pemuda sangat menentukan masa depan bangsa. Namun, apakah potret pemuda masa kini telah mencerminkan sosok yang diunggul-unggulkan dan menjadi tulang punggung bangsa ini?
Tidak perlu dijelaskan panjang lebar. Lihat saja beberapa contoh aksi pemuda yang terekam media massa. Potret buram generasi muda saat ini telah semakin lengkap dengan maraknya tawuran antarpelajar, belum lagi aksi-aksi demo yang diikuti oleh anarkisme dengan merusak sarana umum dan belajar. Kita harus jujur mengakui bahwa generasi muda saat ini, terasa semakin jauh terjebak dalam budaya otot, gengsi, dan fisik tanpa menghiraukan nasib negara tercinta ini.
Kapitalisme penyebab utama
Di masa lalu, eksistensi Indonesia sangatlah ditentukan oleh kepiawaian dan kekuatan para pemuda dalam menopang beban bangsa ini. Sungguh sebuah posisi strategis bagi para pemuda dalam arus sejarah bangsa. Di akhir masa orba, mahasiswa menjadi garda terdepan yang menemukan tiang terakhir pemerintahan sehingga tak terelakkan lagi jika sejarah terulang, yakni dengan runtuhnya rezim yang memimpin 32 tahun, rekor terlama pemegang kekuasaan di Indonesia.
Jika dahulu menyuarakan reformasi yang selanjutnya dijawab oleh kapitalis, saat era reformasi ini bangsa Indonesia tak tentu arah, yang terjadi saat ini. Indonesia menjadi sasaran empuk imperialisme modern di bawah kapitalisme liberal.
Negara ini tidak mampu melindungi pemuda-pemudinya dari budaya luar (kapitalisme), yang berakibat generasi mudanya rusak moral. Kesemuanya itu berimbas pada negara. Semakin terpuruk dengan banyaknya hutang yang semakin mencengkeram seluruh elemen bangsa. Perkembangan peradaban tidak memiliki kesempatan untuk bangkit jika negara ini masih didominasi oleh sistem kapitalisme.
Refleksi
Mari kita introspeksi diri sendiri. Di awal 2012 ini, mari kita jadikan sebuah momen dalam mengawali aktivitas dengan suasana baru. Semoga potret kelam tersebut tidak tercermin pada potret tahun ini.
Mulai saat ini renungkan dan tentukan pilihan, mau dibawa kemanakah Indonesia ini? Gerbang manakah yang akan kita masuki? Hanya dengan aksi-aksi yang meresahkan bangsa atau dengan revolusi perjuangan semu tanpa ideologi, ataukah revolusi dengan jalan ideologis dan tujuan yang diridhoi Tuhan?
Syifaul Fuada
Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Malang (UM)
Anggota Tim Robotik UM(//rfa)
Artikel dimuat di kampus.okezone.com
sumber : http://kampus.okezone.com/read/2012/01/03/367/550726/2012-tentukan-mulai-sekarang
0 komentar:
Posting Komentar