MEMANFAATKAN SEL SURYA


Sel surya, peranti yang dapat mengonversikan cahaya matahari menjadi energi listrik. Pemanfaatan sel surya sebagai pembangkit listrik memiliki potensi sangat besar mengingat letak Indonesia di daerah tropis, di mana matahari bersinar sepanjang waktu. Sangat tepat jika cahaya matahari ini dimanfaatkan sebagai penyedia energi listrik media pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Atau dalam skala rumah tangga dikenal sebagai solar home system (SHS).



Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya, mencapai 3 x 1024 joule per tahun. Energi sebesar itu setara dengan 10.000 kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini. Dengan kata lain, dengan menutup 0,1 persen saja permukaan bumi dengan divais solar sel yang memiliki efisiensi 10 persen sudah mampu untuk menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat ini. Betapa wow-nya sumber energi dari tenaga surya ini.
Inilah yang melandasi workshop bertema Aplikasi Sel Surya pada Alat Elektronik Sehari-hari yang dihajat FS2T FMIPA Universitas Negeri Malang (UM), 31 oktober 2011. Sebagai pemateri adalah Drs Abdullah Fuad MSi, kepala lab Fisika dan sentral FMIPA UM. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja FS2T sekaligus rangkaian kegiatan NSPC 2011, yakni kompetisi karya tulis ilmiah nasional tingkat siswa SMA.

Drs Abdullah Fuad MSi memaparkan bagaimana konsep dasar solar cell, perkembangan struktur solar cell, penerapannya dan generasi solar cell berikutnya. Meski jumlah peserta tidak lebih dari 50 orang, suasana wokshop begitu hidup. Antusias para peserta sungguh luar biasa. Penulis yang ikut hadir sebagai peserta pun terpancing sering mengacungkan tangan bertanya.

Setelah workshop usai, dilanjutkan dengan praktikum. Kegiatan ini di laksanakan di luar gedung O8 FMIPA UM. Peserta berduyun-duyun keluar gedung. Di bawah terik matahari, peserta tetap antusias dan interaktif mendengarkan pemaparan Pak Syamsul, pembimbing praktikum. Peserta diperkenalkan dengan tiga peranti rumah tangga yang dijadikan sampel praktikum, yaitu pengisi baterai Li-oN (untuk HP), pengisi baterai karbon dan bel pintu rumah. Semuanya dengan sumber dari listrik yang dihasilkan sel surya. Sel surya yang dipakai dalam praktikum ini berukuran 8 x 5 cm, output sampai 4 volt 20mA, dengan harga sekitar seratus ribu rupiah.

Beberapa hari setelah workshop, saya menyisihkan uang saku untuk membeli dua sel surya mini kemudian saya kembangkan dan aplikasikan untuk menyuplai listrik pada beberapa alat sederhana yang saya buat. Di antaranya suara burung, suara jangkrik, lampu emergency, sirine, dan radio mini. Saya juga mencobanya juga ke robot line tracer mikrokontroller yang catu dayanya dari sel surya. Percobaan tersebut masih berkendala, namun setidaknya sudah memberi gambaran bagi kelompok saya untuk mengerjakan tugas akhir pada salah satu mata kuliah yang saya tempuh saat ini. Insya Allah akan selesai satu minggu sebelum uang akhir semester. Patut saya mengucapkan rasa syukur saya kepada Tuhan YME karena telah diberi nikmat baik berupa materi maupun kesehatan untuk mengikuti pelatihan ini. Tentunya saya mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Apalagi setelah paparan materi langsung dipraktikkan.

0 komentar:

Posting Komentar