Indonesia baru saja gempar, bagaimana tidak disaat Pemerintah berencana menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) awal april lalu. Belum lama ini kita juga telah menyaksikan aksi-aksi kaum intelektual dijalanan melalui surat kabar ataupun di layar kaca, bahkan sampai bersifat merusak dan diwarnai tawuran. Sebenarnya hal ini tidak perlu dilakukan oleh seorang calon penerus bangsa.
Mahasiswa dikatakan sebagai agent of change, sebagai sosok intelektual yang dianugerahi kelebihan kemampuan berfikir logis dengan intelektualnya dan mempunyai karakter sehingga mampu merepresentasikan sikap kepada publik. Mahasiswa dikatakan sebagai sosok yang kreatif inovativ dalam menjawab segala permasalahan bangsa.
Kenapa harus dengan jalan demonstrasi yang berakhir pada kericuhan dan perusakan fasilitas umum, memblokade perempatan jalan sehingga mengganggu kenyamanan pengendara, padahal si pengendara juga mempunyai kesibukan tersendiri. Bukankah itu mengganggu? Egoiskah sikap tersebut?
Sebenarnya Ada banyak cara untuk mengungkapkan pendapat, ketimbang jerat-jerit sana-sini dan meresahkan masyarakat. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi, teknologi telah menjamah di berbagai aspek kehidupan terlebih lagi teknologi informasi yang didalamnya memuat Internet. Internet merupakan hal yang paling dekat dikehidupan kaum intelektual. Semuanya tersedia disana, ibarat dunia hanya sekepal tangan. Terdapat jejaring sosial, ada blog pribadi, adapula website yang kontra-pemerintah. manfaatkan teknologi tersebut, kita diberi wewenang bebas menyampaikan pendapat, asal bertanggung jawab.
Pada dasarnya hidup ini adalah sebuah persepsi, bila kita bersepsi baik maka hasilnya akan baik. Anggap saja kenaikan BBM adalah sebuah permasalahan yang nantinya dapat kita analisis untuk dijadikan sebuah karya. Bukankah ketika kita melakukan penelitian harus jelas permasalahan dan solusi alternatif pemecahannya?
Beberapa waktu lalu penulis membaca berita di koran surabaya tribun news yang memberitakan inovasi-inovasi karya anak bangsa yang membanggakan, yang tak lain adalah penemuan altertanif pengganti BBM sebagai bahan bakar yakni bahan bakar dari deterjen yang diklaim berefisiensi hingga 80% selain itu ada banyak renewable energy yang berpotensi untuk dikembangkan seperti bioetanol, motor listrik, bahan bakar air dll.
Marilah kita berionovasi dan melakukan pengabdian kepada masyarakat, ketimbang melakukan aksi-aksi yang belum tentu didengarkan oleh atasan dan yang lebih parah lagi membuat masyarakat prihatin. Dengan mendalami disiplin ilmu sesuai dengan bidang ilmu yang kita geluti di Perguruan Tinggi.
Demikian opini yang penulis sajikan untuk memicu kreativitas diantara kita. Bukan berarti penulis menyalahkan mahasiswa dalam tingkah lakunya. Akhir kata Jika mainset ini kita bangun dari sekarang Indonesia akan maju.
Artikel di muat di Majalah WORM 1st Edition (Majalah Elektronik Pertama di Teknik Elektro UM)
0 komentar:
Posting Komentar